Sejarah Singkat
Candi
Borobudur merupakan peninggalan agama Buddha yang terletak di kota Magelang,
Jawa Tengah, Indonesia. Candi berbentuk stupa ini didirikan pada abad ke-8 oleh
penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan wangsa Syailendra dengan
arsiteknya yang bernama Gunadharma. Dahulu, candi ini dibangun sebagai tempat suci
untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun manusia sesuai ajaran Buddha. Candi ini terdiri dari sepuluh tingkat dan tiga tingkatan dari ajaran agama Buddha yaitu Kamadhatu
(dunia nafsu), Rupadhatu (dunia terbentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk).
Terdapat stupa utama terbesar yang terletak di tengah bagian atas bangunan ini.
Juga terdapat 72 stupa berlubang yang
didalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai
sempurna dengan tangan memutar roda dharma. Selain itu, masih ada 540 patung
Buddha dan ribuan relief yang tersusun dalam panel-panel di candi Borobudur
yang menggambarkan kisah, agama, ataupun sejarah dari masa lampau. Peninggalan
sejarah yang bernilai tinggi ini sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban
dunia. Saat ini candi Borobudur sudah menjadi warisan dunia yang ditetapkan
oleh UNESCO. Karena itulah banyak wisatawan mancanegara yang sengaja
menyempatkan diri untuk berwisata ke candi Borobudur untuk melihat keistimewaan
bangunan candi ini.
Laporan Wisata
Pada
liburan kemarin, saya dan keluarga juga menyempatkan diri berkunjung ke candi
Borobudur. Meski sebelumnya sudah pernah berkunjung kesana, tetapi keinginan
untuk kembali selalu terbesit saat menghabiskan liburan di kota Yogyakarta. Keindahan
bangunan dan nilai sejarah yang tinggi lah yang membuat kami ingin kembali ke
tempat ini. Untuk masuk ke kawasan candi Borobudur, wisatawan dikenakan biaya
masuk. Untuk yang berusia diatas 6 tahun dikenakan biaya sebesar Rp. 30.000
rupiah, sedangkan untuk anak dibawah usia 6 tahun cukup membayar sebesar
Rp.12.500 saja. Candi Borobudur ini dibuka mulai pukul enam pagi sampai pukul
lima sore.
harga tiket masuk dan
jam operasional candi Borobudur
Setelah
memasuki pintu masuk, pengunjung masih akan menyusuri perjalanan sekitar 1 Km
menuju candi. Sepanjang jalan ditumbuhi banyak pepohonan yang rindang, jadi
perjalanan yang dilakukan tidak akan terasa lelah karena udaranya cukup sejuk.
Untuk anda yang tidak mau berjalan kaki tidak perlu khawatir karena disini
disediakan kereta tumpangan menuju candi. Anda cukup membayar Rp.5000 rupiah
saja bisa menumpang kereta ini sampai ke candi. Untuk mengirit tenaga, saya dan
keluarga pun memilih menggunakan jasa kereta ini. Setelah sampai di
pemberhentian kereta, candi semakin terlihat jelas dan kami pun berfoto dengan
pemandangan candi Borobudur diatas kami. Tidak menunggu lama kami segera
beranjak menyusuri ribuan anak tangga untuk mencapai puncak candi Borobudur
ini. Baru setengah jalan menaiki anak tangga ternyata cukup membuat kami merasa
lelah dan akhirnya kami berhenti
sebentar untuk beristirahat dan mengambil beberapa gambar untuk diabadikan. Di setiap
tingkatan memang selalu ada ruang dan pengunjung bisa mengitari candi sambil melihat-lihat lukisan yang
dipahat pada batu yang menjadi susunan candi ini. Dan kami pun kembali menyusuri anak tangga
untuk mencapai puncaknya. Ya, akhirnya
kami sampai di puncak candi Borobudur setelah melewati ratusan anak tangga.
Dari puncak ini kita bisa melihat deretan pegunungan dan pohon-pohon yang hijau.
Pemandangan diatas puncak candi ini benar-benar menyejukkan mata.
ratusan
pengunjung mulai menaiki anak tangga menuju puncak candi
pemandangan
dari puncak candi
Puas
mengitari candi dan berfoto-foto di kawasan candi Borobudur, kami segera menuju
ke bawah. Ternyata dibawah ada pasar sederhana yang menjual berbagai kerajinan
dan juga ada berbagai jenis makanan. Di pusat kerajinan ini kita bisa membeli
barang-barang seperti baju bertuliskan ataupun bergambarkan candi Borobudur,
miniatur candi Borobudur, tas, batik, dan kerajinan lainnya yang masih
berhubungan dengan candi Borobudur dan kota Yogyakarta. Setelah mendapatkan
beberapa barang yang diinginkan, kita juga bisa berhenti ditempat-tempat makan
di pasar sederhana ini. Berbagai makanan seperti gudeg, bakso, mie ayam, nasi
pecel, mie instan dan masih banyak menu lainnya bisa dinikmati mulai dari harga Rp. 6000 rupiah saja.
Makanan di Yogyakarta memang cukup murah dibandingkan ditempat wisata lain.
Rasanya pun tidak perlu dikhawatirkan lagi. setelah merasa kenyang dan
mendapati banyak barang belanjaan kami
pun segera menuju mobil untuk berpindah ke tempat wisata lainnya. Wisata
ke candi Borobudur ini sangat memuaskan. Bagi Anda yang pergi ke Yogyakarta
jangan lupa untuk mampir ke candi Borobudur dan menikmati salah satu keindahan
Indonesia.
pusat kerajinan dan
makanan di sepanjang jalan menuju pintu keluar
LAPORAN
WISATA
“CANDI
BOROBUDUR”
Oleh:
GARNIS
DARA UTAMI
12110954
3
KA 05
BAHASA INDONESIA 2
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013